Write about that one movie or book or incident that drastically changed your life
Menonton film adalah meditasi untuk gue. Membuat gue melupakan sejenak masalah yang ada di kehidupan seperti nanti malam mau makan apa atau revisian besok banyak nggak, ya?
Film itu subjektif, sangat subjektif. Seseorang bisa mempunyai penilaian dan perasaan yang berbeda dengan yang lainnya ketika selesai menonton film yang sama. Dan itu sah-sah aja karena selera nggak bisa dipaksakan. Dari sekian judul film yang gue suka, gue akan menulis tentang film You are the Apple of My Eye, sebuah drama Taiwan yang tayang tahun 2011.
Kalo lu belum nonton film ini dan nggak mau kena spoiler, berhenti baca di sini.
Gue baru menonton film ini pada sekitar tahun 2014. Terhitung semenjak tahun itu, gue udah belasan kali menonton ulang film yang sama. Nggak, film ini nggak mengubah hidup gue secara drastis dan membuat gue langsung pengin mencari pasangan kayak Shen Chia-Yi, tapi yang jelas, film ini punya tempat tersendiri di dalam hidup gue.
Film ini terinspirasi dari kisah nyata si sutradara, Giddens Ko, yang juga diadaptasi dari bukunya yang berjudul sama. Nggak semua kejadian pada filmnya sesuai aslinya karena ada beberapa yang dilebih-lebihkan untuk kepentingan dramatisasi cerita.
Jadi, kita semua tau cerita film ini sangat simpel: kisah cinta anak SMA di mana si cowoknya itu pemalas dan si ceweknya itu kebalikannya: paling rajin satu sekolah. Awalnya nggak dekat, tapi lama-kelamaan mereka saling jatuh cinta, sampe tibalah saatnya mereka lulus dan harus lanjut kuliah. Ini adalah masa-masa sulit bagi kedua karakter, di mana mereka harus menjalani long-distance-relationship sambil tetap menghadapi kesibukan yang berbeda.
Singkat cerita, kita tau ending film ini seperti apa. Yang setia akan kalah dengan yang selalu ada mungkin kalimat yang bisa mendeskripsikan keseluruhan cerita ini tanpa air mata.
Mari gue ajak kembali melihat scene ini:
Atau scene ini kalo belum cukup:
Apakah kalian udah mulai merasa sedikit sesak di dada?
Film ini nggak mengubah hidup gue secara drastis, tapi banyak membuat gue belajar: tentang pertemanan, tentang merelakan, dan tentunya tentang mencari kebahagiaan itu sendiri. Gue udah coba menonton ulang film ini, tapi tetap ending-nya nggak pernah berubah. Terkadang, memang sekadar untuk nostalgia aja. Melihat masa sekolah, cinta monyet yang terjadi, konflik dengan guru, berpisah dengan teman-teman untuk mengejar impian, menemukan cinta, sakit hati, merelakan, dan mencari kebahagiaan kembali.
Film ini juga mengajari gue untuk bisa bersikap dewasa. Iya, masa lalu memang nggak bisa gue ubah, tapi gue jadi bisa fokus ke masa depan. Kurang lebih ending dari film ini ngajak gue untuk, “Jangan lama-lama sedihnya, skuy cari kebahagiaan lu sendiri.”
Setelah selesai menonton film ini, gue tertampar dengan stereotip film selalu punya happy ending. Ternyata nggak gitu cara kerjanya. Gue kira setelah menonton film, atau yang gue anggap sebagai meditasi, pikiran dan masalah gue akan jadi lebih ringan. You are the Apple of My Eye, you remind me of my beautiful memories that has changed me to be a better person.
Memang rasanya menyenangkan ketika kita mencintai atau dicintai, tapi lebih menyenangkan jika kedua hal itu terjadi secara bersamaan. So, do you believe in parallel universe?
Tulisan ini adalah bagian dari 30 Day Writing Challenge, di mana gue akan menantang diri sendiri untuk menulis dari topik-topik yang sudah disiapkan selama 30 hari penuh.
This Post Has 8 Comments
arghhh jadi flashback. gue dulu nonton ini film gara gara video lu bang yg “Film-Film Terbaik 2018”
Yes, sempat gue rekomendasikan.
film romance yang gak banyak menye2 dan juga real bgt, film yang gua ga akan pernah bisa moveon :’)
Gw pas SMK bener2 suka banget film ini sampai sering dengerin OST nya juga, gak nyangka 2019 gw punya kesempatan kuliah di Taiwan dan mampir ke stasiun kereta Chang Hua yg jadi salah satu lokasi shooting film ini, dan salah satu scene iconic juga.
Woah, nice bisa langsung ke tempat shooting-nya hahaha.
kak, filmnya bisa di tonton dimana? nyari di netflix sama di disney+ kaga ada.
Ada di Netflix, pake VPN Korea.
Walaupun udah diSpoiler. Saya jadi penasaran pengen nonton.
Comments are closed.