Your long-forgotten hobby
Bukan bermain futsal atau rubik, tapi menggambar.
Dulu pas SD, hanya ada ekskul menari, basket, dan melukis di sekolah. Nggak ada ekskul futsal sebagai penyalur hobi gue yang suka menggiring bola seperti Tsubasa. Akhirnya gue memilih ikutan ekskul melukis karena gue suka menggambar.
Ekskul melukis di sini juga bukan yang dengan kuas dan kanvas, melainkan krayon dan kertas A3. Entah kenapa namanya ekskul melukis, bukan menggambar. Gue nggak sempat mempertanyakan ini ke kepala sekolah karena dulu masih iya-iya aja.
Gue punya kebiasaan untuk merobek lipatan halaman tengah di buku tulis baru untuk gue pake sebagai media menggambar. Mulai dari menggambar karakter komik Doraemon, sampe Naruto. Selain di robekan kertas itu, gue juga kadang menggambar di buku cetak, di antara print-an penjajah di buku sejarah atau rumus matematika yang tak ada logika.
Kembali ke ekskul melukis, ekskul ini diadakan setiap hari Selasa setelah pulang sekolah. Biasanya, para peserta ekskul akan mengikuti gambar step-by-step dari gambar guru lukis di depan. Dari gambar binatang, pemandangan, atau sekadar suasana keramaian di pasar. Tentunya yang paling gue tunggu adalah hari di mana kami semua dibebaskan untuk menggambar apa pun. Imajinasi diajak bermain untuk menyelesaikan gambar selama dua jam ke depan. Setelah itu, nggak lupa diberi nilai secara langsung.
Dapet nilai 80 ke atas? Hasil gambar akan dipajang di papan triplek khusus di belakang kelas, tempat gambar-gambar yang dianggap bagus diberi apresiasi tertinggi layaknya lukisan Monalisa.
Keesokan harinya, teman-teman sekelas udah berkumpul untuk melihat hasil gambar dari ekskul melukis yang terpajang rapi. Sebuah kebanggaan ketika hasil gambar gue dipajang di pojok atas kiri, tandanya itu gambar yang dinilai paling tinggi oleh guru kami.
Setelah naik ke SMP, akhirnya tersedia juga ekskul futsal. Gue meninggalkan ekskul melukis yang gue ikuti sejak SD untuk menyalurkan energi ke hobi yang lain.
Kapan ya terakhir menggambar? Mungkin pas semester awal kuliah?
Tulisan ini adalah bagian dari 30 Day Writing Challenge, di mana gue akan menantang diri sendiri untuk menulis dari topik-topik yang sudah disiapkan selama 30 hari penuh.
This Post Has 5 Comments
Keren juga bang gambarnya
Masih punya gambar pas SD, nggak? Boleh dong dipublish.
Udah nggak ada.
Karna masuk ke blog ini, gw jadi tertarik buat mulai nulis lagi. Makasih ko Kevin
Mantap.
Comments are closed.