Day 26 #30DayWritingChallenge

Write about your favourite song and share your memories associated with it

Selama empat tahun berturut-turut, isi lagu di Spotify Wrapped gue nggak banyak berubah. Didominasi oleh lantunan musik dari Payung Teduh, sampe musik penyemangat di pagi hari dari Yoasobi. Salah satu dari sekian judul lagu yang punya memori untuk gue datang dari band Jepang, SHISHAMO. Judul lagunya adalah 夏の恋人 (Natsu no Koibito).


Lagu ini sering gue putar ketika lagi menulis, mandi, atau di perjalanan pulang ke rumah. Berulang-ulang, ratusan kali. Musiknya tuh terasa nyaman di telinga dan perasaan. Video klipnya juga terlihat simpel, hanya mengikuti perjalanan seorang wanita dari pergi sampe pulang. Begitu menonton video klipnya, gue menyadari kesamaan antara gue dan si vokalis pada cerita. Gue juga suka jalan-jalan tanpa tujuan, apa lagi pas lagi liburan. Memang sedikit random.


Seperti membiarkan arah angin membawa kita ke tujuan yang nggak diketahui. Seru, kan?


Pas udah lumayan sering ke Jepang, gue udah mulai nggak menyiapkan itinerary sama sekali karena beberapa tujuannya selalu sama. Sebut aja Kyoto, kota favorit gue untuk jalan-jalan santai, minum kopi, sambil dengerin lagu Natsu no Koibito dari SHISHAMO.


Saat itu gue mampir untuk kesekian kalinya ke Ninenzaka, sebuah area jalan yang terdiri dari toko dan bangunan tradisional di setiap sisinya. Gue selalu kembali ke tempat ini setiap ke Kyoto karena gue suka dengan suasananya. Udara sejuk di awal bulan Desember ditemani kopi % ARABICA yang baru buka cabang di Indonesia juga. Kombinasi yang mantap.

Sesekali gue juga melihat isi toko pernak-pernik khas Jepang. Melipir ke Starbucks Kyoto yang tematik karena beda dari Starbucks kebanyakan untuk sekadar beli tumblr yang cuma ada di situ. Selesai jalan-jalan sore, gue lanjut jalan santai di pinggir sungai Kamo. Tetap dengan AirPods di telinga yang masih memutar lagu Natsu no Koibito.


Memori jalan-jalan tanpa tujuan sembari menunggu perut lapar ini selalu teringat, membuat gue kangen untuk balik jalan-jalan lagi ke Jepang. Matahari semakin tenggelam, langit mulai gelap, gue menaiki bus nomor 202 dan berhenti beberapa meter di depan Fire Ramen untuk makan malam. Fire!

Tulisan ini adalah bagian dari 30 Day Writing Challenge, di mana gue akan menantang diri sendiri untuk menulis dari topik-topik yang sudah disiapkan selama 30 hari penuh.

Mau dapet email setiap ada postingan baru?


This Post Has 7 Comments

  1. key

    keren kak kevin semgata 30dayswrittingchallenge nya….

    1. key

      sorry typo “Semangat” maksudnya

  2. Pemalas

    Gw baca sambil dengerin lagu Natsu no Koibito, emang enak sih lagunya sambil nemenin scroll pagi-pagi. Rekomen lagu lain yang vibe nya mirip-mirip dong bang

  3. Data

    Coba denger lagu yoasobi ka

  4. riccco

    gw ada saran lagu bang coba deh dengerin lagu Sangatsu Kokonoka by Rimioromen

  5. Sigit Prayogo

    lu mirip ama gw si bang di bagian suka jalan jalan randomnya wwkwkwk

  6. jepang memang kota yang punya budaya paling unik di usia selain ethos kerja yang disiplin budaya seninya juga paling berpengaruh di dunia saat ini

Comments are closed.