Gue terbangun dan melihat jendela dari posisi sikap lilin saat bus udah sampe di tempat istirahat. Err…. tempat istirahatnya ini adalah sebuah villa, bukan tempat istirahat terakhir. Gue dan para peserta lain sampe di villa ini pukul 13:30 siang. Kampret-nya, check-in di villa ini adalah pukul 15:00 sore karena kamar belum disiapkan. Jadi karena dateng kecepetan gini, mau nggak mau harus mau ya kita terpaksa nunggu. Oh iya, kenalin nama villa ini, Taman Eden 2, yang terletak di Kaliurang, Jogja. *buka atlas*
Kakek-kakek itu memandangi kita dengan sinis, seakan-akan kita baru aja mecahin pot bunganya dan berusaha kabur. Tampaknya, dia nggak seneng karena ke-berisik-an kami ini. Dari situ, gue mulai ngerasa ada yang nggak beres di sini, hawanya nggak enak. Kakek-kakek itu sangat misterius.
Singkat cerita, tibalah gue di kamar yang akan dipakai ber-enam ini. Memasuki kamar, aura mistis pun masuk ke kantong celana sebelah kanan gue. Sabar… keluarin dulu, ya. Bukan hanya gue, teman gue sebenernya juga udah ngerasain ada aura mistis, tapi dia masih diem-diem aja. Mungkin dia adalah salah satu dari “mereka” dan menyamar untuk menjadi mata-mata. *kebanyakan nonton film*
Mungkin emang bener, kamar ini baru disiapin. Terasa saat kaki gue menginjak lantainya yang masih agak basah, dan spreinya yang juga masih basah. Habis diangkat dari jemuran, pikir gue. Dan mungkin juga ini kamar yang jarang dipake karena “angker” Kamar ini terletak di paling bawah bagian villa ini dan paling pojok. Nama kamar ini MELON 4. Unyu, tapi tetep aja bikin bulu kuduk berdiri kalo ada di kamar ini. Di balik nama yang unyu ini, ternyata tersimpan suasana yang udah di-setting jadi angker.
Kamar ini udah memenuhi persyaratan menjadi kamar yang angker.
Saat gue menulis ini, gue masih ngebayangin hal-hal yang terjadi saat malam “itu” tiba. Iya, gue ngetik di malam hari di jam-jam yang sama dengan kejadian “itu” Sambil deg-deg an. Oh, mungkin gue belom minum Kopiko White Coffee. Kata Choky Sitohang sih, nggak bikin deg-deg an. Apa mungkin gue harus minum Cappucinno buatan Nadine yang Numero Uno dulu? Lah, kok jadi bahas kopi gini.
Back to the topic, kamar ini mempunyai empat ranjang. Dua di antaranya besar dan muat untuk dua orang. Dua sisanya hanya muat untuk satu orang. Jadinya pas. Ada lima orang yang akan jadi teman sekamar gue kali ini. Kesialan pertama ada tepat di depan ranjang ini. Ya, tedapat kaca yang lebar dan cukup besar. Maksudnya apa coba? Tepat di atas kaca, ada sebuah lukisan Harimau. Tidur bisa nggak tenang karena diliatin mulu.
Untuk lebih jelasnya, gue buatkan denah dari Paint. Ya, Paint. Kalian nggak salah baca.
Untuk kamar mandi, ini juga nggak kalah serem. Pertama masuk kamar mandi, gue mencoba menyalakan keran air di bak mandinya. Hasilnya? Nggak bisa. Mungkin bener kata gue di atas tadi, kamar ini jarang dipake karena “angker” dan keliatannya jarang diurus. Kamar mandi ini contohnya. Penghuni kamar ini termasuk gue harus mencari teknisi villa untuk membetulkannya. Di kamar mandi ini, shit, ada kaca lagi.
Setelah kamar mandi ini dibenerin, dengan ketololan tingkat kabupaten Martani dan keberanian untuk pingsan yang tinggi, gue memutuskan untuk “memperkosa” kamar mandi ini duluan. Yes, you right. Jadi yang pertama itu selalu indah… sialnya. Mula-mula saat di dalam kamar mandi, gue menyalakan keran air untuk mandi, lalu gue mencoba untuk membuat kari ayam, saus padang, atau bumbu rendang di tempat ini:
Tau kan yang gue maksud? Halo, guys? Guys? Pada ke mana?!
Lagi enak-enaknya bikin bumbu makanan, gue nggak sengaja melihat ke langit-langit kamar mandi dan tiba-tiba aja langsung teriak, “KAMPREEEEEEET…!” sekencang-kencangnya dalam hati. Langit-langitnya bolong, men! Gue curiga nanti Sadako bakalan keluar dari langit-langit itu sambil teriak, “SURPRISE!!” terus ngeguyur gue pake air di bak. Huft... kamar mandi ini kok serem banget.
Setelah membersihkan sisa-sisa bumbu makanan tadi, gue pun bersiap-siap untuk mandi. Ya, akhirnya air yang tadi gue isi melalui keran udah penuh di bak mandi. Dengan semangat untuk mandi yang tinggi ini pun, gue iseng-iseng nyelupin tangan ke bak mandi yang udah penuh dengan air tadi. Dan nggak sampe 3 detik kemudian, gue teriak lagi. Kamar gue terbelah jadi dua. Satu Jogja gempa. Gue dibuang ke Somalia.
Ternyata yang gue isi dari tadi adalah air panas. Sial, gue nggak liat arah keran yang ternyata berpengaruh buat nyalain air panas atau dingin. Finally, gue bisa mandi dengan tenang dan selamat sentosa mengantarkan diri gue ke luar pintu gerbang kamar mandi. YES! GUE MASIH IDUP! Muahahahaha.
Kejadian Itu..
Malam itu, kira-kira pukul 22:00 malam, teman-teman sekamar gue pergi ke lobby. Nggak semuanya, menyisakan gue dan sau orang teman gue. Di kamar, kebetulan cuman ada gue, teman sekamar yang nggak ikut, dan teman sebelah kamar yang numpang nonton TV. Okesip. Gue nemenin teman sebelah kamar ini nonton TV, kebetulan ada film bagus di salah satu channel TV. Sedangkan teman sekamar gue ini udah tidur, sambil menghadap ke sebelah kiri, di ranjang kecil sebelah ranjang gue (lihat denah).
Nggak berapa lama kemudian, teman sebelah kamar gue ini udah selesai nonton TV. Dia pun langsung pamitan untuk tidur di kamarnya. Ya, tinggal gue berdua yang ada di kamar. Cowok. Tenang, gue nggak ngapa-ngapain kok. Paling cuman.. ah sudahlah.
Karena saat itu gue udah ngantuk dan harus siap-siap bangun pagi-pagi buta untuk liat sunrise di Merapi, gue pun memutuskan untuk mematikan TV. Gue nggak bisa tidur saat lampu menyala. Lalu, gue pun mematikan lampu kamar ini. Ceklek, bunyi saklar pada malam itu. Gelap total.
Gue beranjak ke ranjang gue yang tepat bersebelahan dengan teman sekamar gue ini. Gue mencoba untuk tidur. Posisi gue saat itu adalah menghadap ke kamar mandi. Sepintas, kita jadi mirip pasangan suami-istri yang lagi marahan dan tidurnya bertolak punggung. Romantis. Anjis!
Kejadian “itu” pun tiba. Saat sedang asik-asiknya bikin video dengan cewek Jepang dalam mimpi, tiba-tiba gue merasakan hawa yang dingin di punggung gue. Tepatnya di badan sebelah kiri. Gue pikir itu angin, jadi gue masih santai-santai aja. Nggak berapa lama kemudian, hawa dingin ini seakan-akan masuk ke badan sebelah kiri gue, dingin, gue nggak bisa gerak. Gue lagi sadar saat itu, tapi saat mencoba menggerakan badan untuk ngeliat ke belakang, nggak bisa sama sekali. Mungkin ini yang namanya “ketindihan”.
Ini pertama kalinya gue merasakan ketindihan kayak gini. Apalagi hanya setengah badan, hampir seluruh badan nggak bisa gerak. Mungkin ini yang dinamain: Separuh Aku, kayak lagu band Noah. Saat ketindihan, gue cuman bisa doa dalem hati, doa, doa, dan doa. Ada kira-kira 2 menit, gue nggak bisa gerak. Tiba-tiba aja, secara nggak sengaja, gue bisa gerak lagi dan langsung keringet dingin. Konon katanya, keringet gue yang saking banyaknya ini bisa menenggelamkan tiga kabupaten di pulau Jawa.
Gue nggak berani buat nengok ke belakang punggung gue, walau gue tau teman sekamar gue tidurnya tepat di belakang gue. Apa jadinya kalo gue lagi nengok ke belakang, tiba-tiba ngeliat sosok “sesuatu” yang nggak gue harapin sama sekali. Gue nggak mau pingsan karena ketakutan di sini.
Untuk pertolongan pertama, gue lalu mencoba menelepon teman-teman gue yang sedang berada di lobby. Dengan posisi gue yang masih dalam selimut, ketakutan. Lagi-lagi kesialan datang. Gue baru inget, di kamar paling pojok ini, sinyal itu hampir nggak ada. Alhasil, sinyal gue cuman satu batang dan teleponnya nggak nyambung. Pas nyambung, nggak diangkat. Pas nyambung, diangkat, sinyal gue hilang lagi. Terus aja.
“KAMPRET! TEMEN ELU LAGI KETINDIHAN INI! KALIAN MALAH ENAK-ENAKAN DI LOBBY“, jerit gue dalam hati.
Gue lagi-lagi coba memberanikan diri, dengan mental yang udah jadi kayak tempe basi gini, untuk nengok ke belakang -> nyalain lampu -> terus kabur ke lobby. 1… 2… 3… gue langsung menyingkap selimut gue dan cepet-cepet keluar dari kamar. Tapi, sayangnya itu baru terjadi di pikiran gue. Teman sekamar gue yang lagi tidur pengin gue tinggal sendiri di sini. Waktu itu, yang penting gue selamat. Gado-gado pake tomat, bodo amat.
Gue beranjak dari tempat tidur. Saat membuka pintu dan bersiap-siap untuk kabur, gue tiba-tiba terhenti. Di luar kamar gelap banget, men! Gue jadi makin ketakutan dan memutuskan ke kamar lagi untuk membangunkan teman gue yang lagi tidur. Pertama, gue menyalakan lampu kamarnya dengan cepet + gemetaran. Lalu, gue membangunkan teman gue dari mimpi indahnya.
“JO… JO…! BANGUN! JO… BANGUN JO! KEBAKARAN KEBAKARAN! BANCI! KANTIB WOI! KABUR!”, gue berusaha membangunkan teman gue.
Setelah lumayan lama, akhirnya teman gue yang tidurnya udah kayak mati suri ini langsung terbangun dan keliatannya dia sangat kaget dibangunin kayak gini.
“Ada apaan? Ada apaan?! Bikin kaget aja.” sahut teman gue, panik.
“Ada nanas, ada cokelat, keju juga ada” kata gue dalam hati. Menurut lo?
“Lu juga bikin gue kaget, kampret! Udah sekarang buru-buru kita ke lobby, nanti gue jelasin di sana!!” balas gue, nggak kalah panik.
*lomba lari ke lobby*
Malam Mistis Absurd
Biasanya, sleep paralysis juga identik dengan halusinasi makhluk halus. Perasaan seperti melihat penampakan. Nah, itulah kenapa sleep paralysis sering dihubungkan dengan hal-hal yang berbau mistis. Seperti pengalaman malam mistis absurd gue ini. Kesimpulannya: sleep paralysis adalah gangguan pada peredaran darah, sehingga tubuh menjadi kaku dan lumpuh. Nggak usah takut! Hehehe.
Teman-teman pembaca ada yang pernah mengalami hal yang serupa dengan gue? Boleh di-share ya pengalamannya di comment-box. Sekian!
This Post Has 157 Comments
Ingin beruntung seperti temen-temen kamu?
Langsung saja kamu mendaftar di http://www.AsliBandar.net dan rasakan permainan yang akan membuat hidupmu berwarna.
Dengan minimal Deposit Rp 20.000 kamu berkesempatan menangkan Jackpot setiap harinya.
Untuk Info lebih lanjut silahkan menghubungi kami melalui :
Pin BB : 2B3C34F4
YM : Aslibandar_CS
Skype : AsliBandar
Telp : +855882388666
FB : AsliBandar
Ka Kevin pas itu kamar yg view nya bagus nomer brapa ya ka? Soalnya gua juga mau ke hotel itu!(ada jalan jala dari sekolahan"),pokoknya yg jauh dari kamar hotel yg pernah ka kevin tempati!(dengerin ceritannya udah serem apa lagi liat langsung ke hotelnya)
#ditunggu_jawabannya 🙂
hahhaa. aku tau nih penginapan. disitu emang lumayan horor vin
Taman eden 2 ini yang diatas atau yang dibawah ?..
wah gue juga sering tu kena sleep paralysis atau ketindihan hehehehe 😀
pertama gue ke sni karena liat video lu sma si filo yg serem2 itu, gue ke sni dan akhirnya gue berani baca komentarnya doang .
Sama bro gua dulu sempet nginap di sana waktu tour sekolah tepatnya di kamar SEMANGKA 1-3 dan emang hawa nya itu beda banget dari pas pertama masuk juga
Comments are closed.