Review: #FilmLuntangLantung

Sekitar pukul 13:00 siang, dua menit sebelum sampe halte busway untuk beli karcis, gue dapet sebuah chat dari bang Roy yang isinya: “Acara ditunda dan mulai jam 4”. Halte busway yang udah keliatan di depan mata nggak mungkin gue tinggalin. Setelah mencerna isi chat yang kurang lebih artinya, “Ada banyak waktu kosong di sana”, gue pun memutuskan untuk langsung jalan aja. Waktu kosong sebanyak itu kalo di sekolah gue bisa dipake buat bolak-balik toilet-kelas hampir ratusan kali.

Gue diundang untuk menghadiri premiere #FilmLuntangLantung di Setiabudi One. Nonton bareng penulisnya, pemain filmnya, produser, juga para wartawan. Tentunya, gue nggak akan melewatkan kesempatan ini. Sesampainya di sana, gue ketemu bang Roy yang ternyata juga telat dikabarin bahwa acara ditunda, dan kami sepakat buat nunggu selama dua jam ke depan. Sambil nunggu, lama kelamaan, satu per satu pemainnya pun mulai berdatangan.

Pertama, ada Muhadkly Acho. Lalu saat film akan segera dimulai, dateng lagi Dhea Seto. Sayang, cuma mereka pemain yang ikut nonton bareng. Pemain lainnya cuma ikut press-conference, dan ada juga yang nggak dateng. Cita-cita mulia buat foto bareng abang gue, Dimas Anggara, pun sirna. Gue kira dia bakal ikutan nonton bareng, taunya pas gue pulang, eh dia dateng buat press-conference. PFFFFTTTTTT.

 

Luntang Lantung

Luntang Lantung adalah sebuah film komedi yang diangkat dari novel karya Roy Saputra. Bercerita tentang Ari Budiman (Dimas Anggara) yang harus luntang-lantung nyari kerjaan setelah lulus kuliah. Ditemani dua orang sahabatnya, Togar (Lolox) dan Suketi (Muhadkly Acho). Awalnya, Ari dan Suketi melamar kerja di tempat yang sama. Sayang, cuma Suketi yang diterima. Sementara si Togar malah memilih untuk membuka usaha bengkel sendiri setelah mendapat modal dari ibunya yang datang jauh-jauh dari Medan.

 
Di saat Ari frustasi karena kedua sahabatnya udah punya kerjaan, hadirlah Tiur (Dhea Seto), adik kandung dari Togar. Mereka saling jatuh cinta pada pandangan pertama, lalu (mungkin karena jatuh cinta) Ari berjanji pada Tiur untuk mencari kerjaan secepatnya. Paman Togar (Joe Project P), yang nuduh Ari adalah anak yang kesamber geledek di Danau Toba baru tau, bahwa si Ari ternyata masih pengangguran. Hubungan mereka nggak disetujui, karena paman Togar berniat menjodohkan Tiur dengan keponakannya, Ronald (Ge Pamungkas). 
 
Nasib, setelah luntang-lantung ke sana-sini, Ari harus menelan ludah sendiri dan menerima kerjaan sebagai sales Oli Greng. “Oli Greng-nya, Kakak!” Scene-scene kocak yang menggambarkan Ari nawarin oli di mana-mana bikin gue ngakak. Apalagi pas nawarin oli dengan teknik MLM. Jaminannya kapal pesiar, cuy! 
 
Ari tiba-tiba mendapatkan panggilan kerja sebagai Manager IT di PT. INDOBAHARI. Sebuah kesalahan dari pihak HRD yang seharusnya menghubungi Ari Budiman yang lain. Emang ya, dasar namanya pasaran. Tapi ternyata, pekerjaan ini mengubah hidupnya. Ari menerima tawaran kerja ini dengan cara menipu bos, sahabatnya, juga Tiur. Dengan gaji yang cukup buat beliin gue laptop baru, Ari terlena dalam kesenangan duniawi. 
 
Emosi penonton diaduk-aduk, apalagi saat Ari “selingkuh” dengan Bella (Kimberly Ryder), teman sekantor yang baru ditemuinya. Persahabatannya rusak, kepercayaan yang diberi sama Tiur disia-siakan. Tiur, yang nggak sengaja ngeliat Ari dan Bella malam mingguan memilih untuk pulang ke Medan dan bekerja dengan Ronald. 
 
Setelah Ari menyadari kesalahannya, ia pun meminta maaf kepada dua sahabatnya dan Tiur. Lalu, apakah Togar dan Suketi mau memaafkan Ari? Dan, apakah Tiur akan kembali ke pelukan Ari setelah kepercayaannya disia-siakan? Temukan jawabannya di bioskop kesayangan kalian mulai tanggal 8 Mei 2014! Ajak temen-temen, keluarga, sodara, tetangga, pacar (kalo punya), semuanya, pokoknya yang rame deh. Buat yang penasaran, nonton dulu nih trailernya:

Ada sedikit perbedaan dari novel dan filmnya, yaitu tokoh yang dihilangkan (Mulyono, padahal gue pengin banget ngeliat aksinya) dan diganti dengan tokoh yang baru. Tapi, berkat tokoh baru, cerita jadi semakin berkembang dan menarik. Plus, lagu ciptaan Ari (Strawberry Jus) yang harusnya dinyanyiin di depan Bella, juga nggak ada. Selain bagus di sisi cerita, yang gue suka lagi dari #FilmLuntangLantung adalah keindahan daerah-daerah di Medan yang ternyata ikut disorot. Rasanya, gue jadi pengin berenang di Danau Toba buat ikutan buang sial.


Dari film ini, gue nggak hanya belajar tentang arti persahabatan dan cinta (cielah, masih sekolah juga lu!), tapi juga tentang arti kejujuran. Ya, kejujuran mungkin menyakitkan, tapi kebohongan itu bisa menghancurkan segalanya. Intinya, seperti kata film ini sendiri: Jangan kacaukan hidupmu karena satu keputusan yang salah.


So guys, jangan lupa untuk nonton #FilmLuntangLantung, ya!

Mau dapet email setiap ada postingan baru?


This Post Has 28 Comments

  1. Arga Jirga

    Entah kenapa, gue langsung ilfil kalau liat pilem yang ada pake logat Batak. gak cocok!! Well, kecuali pilem Demi Ucok 🙂

  2. Mamba Hitam

    Wah saya belum baca bukunya, filmnya apalagi bang Kevinchoc… Saya pinjem dong bukunya bang hehehehehe.. *kabur* #mukagratisan

Comments are closed.