Kembali
Selamat datang lagi dan KEMBALI. Iya, gue tahu udah lama banget nggak menulis di blog ini. Gue nggak akan menggunakan kalimat klise
Selamat datang lagi dan KEMBALI. Iya, gue tahu udah lama banget nggak menulis di blog ini. Gue nggak akan menggunakan kalimat klise
Akhir-akhir ini, dunia YouTube Indonesia lagi penuh drama. Nggak perlu gue kasih tau, gue yakin kalian udah pada tau. Karena itu juga, kata-kata “vlog”
Akhirnya, gue nulis sesuatu yang serius lagi. Temanya berhubungan dengan bulan Ramadan ini. Yup, puasa. Gue yakin, pembaca blog gue ada yang
Nggak kerasa ya, postingan di blog gue udah lebih dari 150. Ini adalah postingan ke-165 di blog ini. Udah kelebihan lima belas postingan, gue baru
21. Gue heran sama Vicky Prasetyo. Ya, siapa yang nggak heran coba sama manusia satu ini? 22. Gue heran sama orang-orang yang
Kadang gue nggak habis pikir sama beberapa orang yang nggak bisa menghargai sesuatu. Mungkin tiap pelajaran budi pekerti, orang-orang ini
Guru, orang tua di sekolah, yang nggak pernah ngasih kita uang jajan. Guru, kalo murid telat diomelin, dirinya sendiri telat dimaklumin. Guru, pahlawan
“Woi, Cina!” panggilan yang sering gue denger, yang ditujukan kepada semua orang berkulit putih dan bermata sipit. Yang kalo beli barang selalu nawar
“Ngedit video aja bisa cepet, harusnya cepet juga dong ngerjain soal Matematika ini,” kata guru gue. “Ini kan tinggal ngedit-ngedit doang,”
Selama kurang lebih 3 tahun nge-blog, gue udah ngalamin yang namanya: blog sepi, nggak ada komentar, dan yang paling pahit, nggak ada yang baca
Mungkin, kemarin adalah hari yang sial buat gue. Pertama, 50 komentar di blog gue terhapus karena kepencet. Yang terhapus adalah komentar dari
Ada satu pelengkap tidur (selain kasur, bantal, dan guling) yang biasa kita sebut dengan mimpi. Kata orang, mimpi itu indah. Iya, kita boleh mimpi