Sebenarnya, gue mau menutup tahun 2013 ini dengan postingan terakhir yang bakalan gue publish besok. Tapi sepertinya gue bakalan nambah postingan untuk arsip di bulan Desember. Sampai postingan ini di-publish, udah ada 6 postingan yang gue tulis dalam satu bulan. Ya, di bulan terakhir penghujung tahun ini. Lumayan produktif. Mengingat gue biasanya hanya akan publish postingan setiap hari Sabtu. Biar terjadwal aja, sih.
Agar kelihatan cerdas, gue awali postingan ini dengan pertanyaan: Siapakah orang yang paling peduli dengan diri kalian selain orang tua, teman-teman, operator yang tiap hari ngabarin lewat SMS, admin LINE Event, atau bahkan fans? Iya, haters. Haters itu apa? Haters itu adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan yang paling terakhir. Sejenis manusia. Tugasnya adalah selalu mencari kesalahan orang lain, sirik akan orang yang lebih hebat, dan selalu peduli dengan apa yang kita perbuat. Baik atau buruk, di matanya kita selalu salah.
Tiap hari, ada aja haters yang bikin gue kesel. Bawaannya pengin nanggepin.
Tapi gue tau, kalo gue tanggepin, gue sendiri malah “kalah” dan terbawa masuk dalam jebakannya. Haters senang melihat hal yang dilakukannya ditanggepin. Dan demi membuat orang lain senang, gue coba mewujudkan impiannya itu sekali-kali. Haters senang, gue juga senang karena udah membuat orang lain senang. Semua senang, MU juga kemarin menang.
Gue percaya dengan pepatah yang berbunyi: makin tinggi pohonnya, makin banyak angin. Dingin… ehm, maksud gue itu: makin sukses hidup seseorang, makin banyaklah hatersnya. Kalo gue diberi satu kesempatan untuk menanggapi haters, gue bakalan memilih untuk memaafkannya. Mengajak dia ke tempat sepi, lalu menghabiskannya di sana.
Sampai sini, bisa disimpulkan, bahwa haters nggak lebih sukses dan baik daripada kita. Haters membenci kita karena: 1) Kita bisa melakukan suatu hal yang haters nggak bisa. 2) Kita berhasil mencapai apa yang haters nggak bisa capai. 3) Karena emang udah tugasnya diciptakan terakhir di dunia. Haters adalah fans nomor satu kita. Sayangilah dia, maafkanlah dia, ajaklah dia ke tempat sepi, lalu habiskanlah dia di sana.
Sampai sini, bisa disimpulkan, bahwa haters nggak lebih sukses dan baik daripada kita. Haters membenci kita karena: 1) Kita bisa melakukan suatu hal yang haters nggak bisa. 2) Kita berhasil mencapai apa yang haters nggak bisa capai. 3) Karena emang udah tugasnya diciptakan terakhir di dunia. Haters adalah fans nomor satu kita. Sayangilah dia, maafkanlah dia, ajaklah dia ke tempat sepi, lalu habiskanlah dia di sana.
Nggak, itu becanda. Lain kali, kalo punya haters, cuekin aja. :))
***
Berbahagialah orang yang punya haters. Tiap hari, ada yang merhatiin dan peduli sama kita. Bersyukurlah diberikan makhluk ciptaan Tuhan yang terakhir. Karena itu membuktikan, hidup kita lebih sukses daripada hidupnya. Dan tertawalah, karena tertawa adalah cara yang elegan untuk menghadapinya. Sekian, mungkin postingan gue kali ini nggak usah terlalu panjang-panjang banget. Selamat menikmati liburan, teman-teman~
Whatever you do, good or bad, people will always have something negative to say. — W.H. Auden.
This Post Has 65 Comments
sabar aja kak. tu haters kan pada sirik sirik :p
Comments are closed.